Hal ini diketahui media on-line ini disaat Ketua DPRD kabupaten Pelalawan Baharudin.SH.MH berkunjung melihat karyawan tersebut di rumah sakit Efarina tersebut beberapa hari yang lalu dikatakan beliau di ruang kerjanya pada Jum'at 16/12/2022, beliau mengatakan " Saya sangat menyayangkan hal ini bisa terjadi padahal karyawan tersebut memakai body hardness dan sudah di sangkutkan pada batang besi yang aman namun tidak di ketahui kenapa body hardness tersebut tidak kuat menahannya hingga ia jatuh dari ketinggian yang saya tidak begitu tau berapa meter jatuhnya tapi lebih kuran diketinggian 6 meter" jelas ketua DPRD.

Selanjutnya beliau mengatakan dan menegaskan "kepada kelapa Disnaker agar turun langsung mengecek terhadap perusahaan PT.SMP tersebut apakah sudah melaporkan bahwa berapa karyawan yang ada di PT.SMP tersebut apakah lengkap memakai BPJS-nya dan lain sebagainya, ini kelihatannya AN ini tercatat sebagai pasien di Efarina sebagai pasien umum artinya tidak memiliki BPJS kesehatan" ungkap Ketua DPRD kabupaten Pelalawan Baharuddin.SH.MH yang cepat tanggap terhadap masyarakat yg ada di kabupaten Pelalawan ini.

Lain halnya ketika media ini menghubungi salah satu menegement PT.SMP Andi dan menanyakan hal tersebut terkait BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan melalui pesan WhatsApp messenger pribadinya Andi mengatakan " Pak, semua karyawan kita yg bekerja di cover bpjs ketenagakerjaan jasa konstruksi jika mengalami kecelakaan dalam bekerja termasuk pak azwar. Sistem bpjs ketenagakerjaan ini adalah reimbursement, jd selama perawatan hingga sembuh perusahaan akan menanggung biaya  pengobatan hingga dinyatakan sembuh oleh RS dan setelahnya semua biaya pengobatannya dilakukan klaim ke bpjs. Insyaallah kita tdak usah kawatir ttg biaya pengobatan utk pak azwar. Terimakasih atas perhatiannya" jelas Andi kepada media beritatime.com seraya mematikan hp pribadinya.(Ws).