BERITATIME.COM - Sejumlah tokoh masyarakat etnis Nias mengaku keberatan dan menolak deklarasi Ketua DPD IKNR dan sepihak terkait dukungan untuk memilih calon bupati Siak nomor urut tiga yakni Pasangan Said Arif Fadilah dan Sujarwo.

Beberapa tokoh masyarakat Nias angkat bicara, dan umumnya membantah dukungan elemen masyarakat Nias yang jumlahnya saat ini mencapai 5 ribu jiwa kepada calon bupati nomor urut tiga itu.

AW (46), salah seorang tokoh masyarakat Nias di Kecamatan Tualang mengaku keberatan dengan hal itu.

“Ketua dan Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ) Ikatan Keluarga Nias Riau Nitema Mendrofa ST yang di dampingi oleh Optonica zega sebagai sekretaris DPD IKNR 2016 -2021, telah mendeklarasikan dukungannya ke salah satu Paslon No 3 yakni Sa’id Arif Fadillah & Sujarwo, tanpa pemberitahuan dan koordinasi dan mengadakan rapat musyawarah dengan tokoh – tokoh masyarakat Nias dan pengurus organisasi yang ada di kabupaten Siak dan Serikat Tolong Menolong,” kata AW kepada wartawan di Kecamatan Tualang, Selasa (20/10/2020).

Menurut AW, dukungan mengatasnamakan masyarakat Nias itu adalah tidak resmi dan dinilai tidak sah.

“Dukungan itu tidak benar. Bukan atas nama masyarakat Nias. Jadi tidak resmi. Saya juga sayangkan adanya dukungan salah satu anggota DPRD Provinsi Riau Soniwati Wau, yang turut serta mau mendukung kepentingan politik itu. Dimana dan kapan pernah mereka sampaikan kepada kita selaku tokoh masyarakat Nias,” kata AW yang juga salah satu pengurus DPC HIMNI Kabupaten Siak itu.

AW menjelaskan, dukungan itu salah. Karena mengatasnamakan Yaahowu dan Ono Niha.

“Dukungan itu adalah kepentingan pribadi mereka, saya pribadi menegaskan jangan menjual nama Ono Niha untuk kepentingan segelintir oknum. Masyarakat Nias sekarang sudah pintar tidak bisa di bodoh – bodohi, kalau memang ada paslon yang di dukung koordinasi dan adakan pertemuan, undang masyarakat, organisasi supaya dukungan penuh ke salah satu paslon,” bebernya.

Tokoh masyarakat Nias lainnya ZL juga mengaku tidak setuju dengan deklarasi IKNR tersebut.

“Soal pilihan harus di musyawarahkan dulu jangan kepentingan pribadi atau partai, silahkan tapi jangan melukai masyarakat Nias yang berdomisili di kabupaten Siak menjual nama Ono Niha atau yaahowu,'” tegasnya.

Arius Gulo ketua Ikatan Keluarga Gulo ( IKG ),juga tidak setuju dengan pernyataan sepihak oleh IKNR tersebut.

“Saya tegaskan bahwa deklarasi itu adalah ilegal. Dan kami tidak setuju. IKG atau Ikatan Keluarga Gulo adalah bahagian dari elemen IKNR. Itu tidak dibenarkan, bahwa IKNR mengusung salah satu Paslon Bupati tanpa koordinasi dengan elemen masyarakat lainnya,” ujar Arius Gulo.

Arius meminta pengurus IKNR segera mengklarifikasi pernyataan dukungan politiknya itu.

“Kalau mau dukung secara pribadi sah-sah saja. Tapi jangan bawa atas nama suku Nias. Kita keberatan dengan itu. Kami mengharapkan dan mengingatkan pengurus inti DPD IKNR Kabupaten Siak untuk memberikan klarifikasi jangan menjual nama Ono Niha demi partai atau pribadi,” kata Arius.

Arius menambahkan agar sesama masyarakat Nias harus saling menghargai.

“Selaku ketua Ikatan keluarga Gulo ( IKG ),organisasi masyarakat itu bertumpu kepada masyarakat yang artinya semua yang tujuan organisasi selalu terbuka dan transparan dan sebelum dijalankan agar saling menghargai sesama masyarakat Nias,” harapnya.

Sekedar diketahui, dukungan untuk memenangkan Pasangan Calon Bupati Siak Said Arif Fadillah dan Sujarwo terus mengalir, kali ini dukungan dagang dari Ikatan Keluarga Nias Riau, hal itu ditandai dengan ikrar deklarasi yang dikumandangkan oleh Relawan PAS Ya’ahowu, Sabtu 17 Oktober 2020 di Posko Kemangan Paslon Bupati Siak nomor 3, Jl Indah Kasih, Perawang.