Kenapa tidak, kondisi ruang kegiatan belajar mengajar di sekolah Sma negeri 3 Tualang, yang mana selama hampir dua tahun, siswa terpaksa belajar di dalam ruang kelas yang plafon nampak rapuh akibat atap banyak yang bocor atau berlubang.
Hal ini, salah satu siswa yang tidak mau disebutkan namanya di media menyampaikan kepada wartawan saat melakukan ivestigasi di lingkungan sekolah Senin minggu lalu,(27/07/2020). menyampaikan ke khawatir Perasaan tidak nyaman mereka saat belajar, akibat atap ruang kelas sebagian sudah ambruk dan berlubang walaupun saat ini kami belajar di rumah akibat pandemi covid - 19 selama lima bulan ini, kami siswa berharap agar kepala sekolah menggambil tindakan dan bukan membiarkan kerusakan sekokah seperti itu.
Lanjut oknum Siswa dan teman teman lainya merasa cemas dan takut dengan keselamatannya sewaktu-waktu terjadi plafon ambruk saat mulai aktifitas belajar nantinya, ucap sember.
Salah orang tua murid yang pas ketemu dengan dengan media ini, menyampaikan, Mereka berharap kepala sekolah indrawati, S.Pd, harusnya memperhatikan dan bukan cuek ini keselamatan anak - anak kami yang mengajar di sekolah tersebut, yang namanya juga di minta untuk tidak di publikasikan.
Lanjut salah satu wali murit ini, kami saat mengikuti Rapat siswa dan komite sekolah, merasa sangat khawatir sekali melihat kondisi di tiap ruangan siswa. Untuk aja sekarang sekolah di liburkan akibat pandemi Covind -19, selama hampir lima bulan anak - anak kami mengajar di rumah. Semoga kepala sekolah ruang kelas dan depan sekolah yang rusak segera diperbaiki, sebab kondisi ruang yang tak layak untuk keselamatan KBM itu seperti ruangan kelas X,XI,XII, pinta sumber.
Salah satu tokoh masyarakat, Rio (69), yang puluhan tahun berdomisili berada di sekitar sekolah SMA Negeri 3 di kampung pinang sebatang timur kecamatan Tualang, mengucapkan rasa keprihatinannya kepada media ini.
Bahwa pihak sekolah tidak memperhatikan keselamatan siswanya pada hal sekarang sudah lebih 900 siswa - siswi yang mengabdi di sekolah tersebut.
Dari jumlah hampir seribu tersebut seharusnya pihak kepala sekolah indrawati,S.pd, juga yang sudah lama mengabdi di sekolah SMA Negeri 3, harusnya cepat mengambil tindakan dan melaporkanya ke dinas provinsi bukan malahan di biarkan sampai ada korban dulu baru di laporkan.
Lanjut Rio, saya sebagai tokoh masyarakat yang sudah lama puluhan tahun tinggal di sini, berharap kepada Gubernur Drs.H syamsuar.M.Si melalui Dinas pendidikan Provinsi Riau, agar segera menurunkan tim untuk meninjau SMAN 3 tersehut. Ucap dan harap Rio.
Terkait persoalan tersebut diatas, kepala sekolah Idrawati,S.pd ketika di konfirmasi media ini melalui contak hp dan Whats app pribdinya Rabu,29/07/2020, tentang kerusakan sekolah yang ia pimpin selama tujuh tahun, sebagai kepala sekolah di mana ruang palfon rusak dan beberapa palfon di luar sekolah yang bisa mengakibatkan memakan korban siswa - siswi yang nantinya mulai beraktifitas menutut ilmu di sekolah tersebut. Hingga tayangnya berita ini, tidak ada respon dan jawaban sama sekali dari pihak Kepala sekolah indrawati,S.Pd.(S.H***)